Ternyata Kata “Garong” Itu Singkatan, Ini Kepanjangannya…

Ilustrasi Perampokan. (Dok: Freepik)

Saat ada pencuri atau maling, masyarakat Indonesia sering juga menyebut “garong” untuk mengasosiasikan orang yang melakukan tindak kriminal pencurian. Ini tidak salah sebab Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan keabsahan dengan mengartikan “garong” sebagai “perampok; kawanan pencuri (penyamun dan sebagainya)”.

Meski begitu, mayoritas masyarakat Indonesia tidak mengetahui bahwa “garong” yang biasa mereka ketahui dan sebut ternyata singkatan.

Apa kepanjangannya?

Kata “Garong” dan kaitannya dengan pencurian pertama kali muncul pada tahun 1945 atau masa-masa Perang Kemerdekaan. Di era yang tidak kondusif tersebut, banyak orang memanfaatkan situasi untuk melakukan tindak kriminal pencurian. Biasanya para pelaku bergerak berkelompok dan tidak terafiliasi dengan pihak tentara Indonesia atau laskar.

Nah, mereka menamai identitas diri sebagai kelompok garong. Penamaan ini kemudian ditanya oleh sastrawan Pramoedya Ananta Toer yang kebetulan di era awal kemerdekaan sempat menjadi tentara di Cikampek dan bersinggungan dengan mereka. 

“Itu aku pertama kali dengar kata garong. Jadi, kutanyakan apa artinya. Jawabannya: singkatan dari gabungan romusha ngamuk,” kata Pram di Jalan Raya Pos, Jalan Raya Daendels (1995)

Pram mengaku kaget mendengar jawaban tersebut. Dia kira itu berasal dari bahasa Jawa, ternyata singkatan kalimat dari gabungan romusha ngamuk. Lebih lanjut, Pram menceritakan kelompok garong melakukan perampokan karena ketiadaan otoritas bertindak. 

“Dalam vakum kekuasaan, mereka melakukan perampokan di mana-mana,” tulis Pram. 

Atas dasar inilah, mereka unjuk kekuatan menggunakan senjata api untuk melakukan pencurian. Kelompok garong tak hanya ada di daerah sekitar Pram di Jawa Barat, ternyata juga ada di daerah lain, termasuk Jawa Tengah. 

Hal ini diungkap oleh sejarawan Anthony E. Lucas dalam Peristiwa Tiga Daerah (1989) yang memfokuskan penelitian di Jawa Tengah. Dalam risetnya, terungkap ada garong-garong di Brebes, Tegal, dan Pemalang. Para garong biasanya beraksi menggunakan jimat supaya bisa kebal.

“Jimat mereka membuat kuat. Ini memberikannya kekebalan,” ungkap Anthony. E Lucas. 

Akibat aksinya, para penguasa dan pemimpin lokal, mengasosiasikan garong sebagai kelompok penjahat. Posisinya sama seperti perampok dan begal yang meresahkan. Alhasil, para garong selalu ditakuti warga dan menjadi musuh bersama. Pihak Indonesia dan Belanda sama-sama membasmi garong karena meresahkan. 

Sejak saat itu, garong barangkali terasosiasikan dengan pencuri. Sebelumnya, masyarakat Indonesia menyebut pelaku pencurian sebagai pencuri, penyamun, maling, dan sebagainya. Kini, kelompok tersebut menjadi kata ganti untuk menyebut pencuri, maling, dan rampok. Dan ternyata, kata tersebut bukan sebatas kata, tetapi singkatan dari gabungan romusha ngamuk.

Waspada! Jakarta Menuju Kota Sepi Kelahiran

Ilustrasi bayi Lahir (Rene Asmussen from Pexels)

Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami pergeseran signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Beberapa provinsi kini menghadapi ancaman krisis penduduk akibat rendahnya angka kelahiran. Salah satu yang patut dicermati adalah Jakarta, yang mencatat angka fertilitas terendah di Indonesia.

Jakarta, Menuju Kota Sepi Kelahiran?

Jika melihat Total Fertility Rate (TFR), Jakarta mencatat angka 1,75, terendah dibandingkan provinsi lain. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata seorang perempuan di Jakarta hanya melahirkan kurang dari dua anak sepanjang masa reproduksinya. Angka ini jauh dari batas ideal 2,1 yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan populasi tanpa migrasi.

Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) dihitung dengan membagi jumlah kelahiran perempuan usia 15-49 tahun dengan jumlah perempuan usia 15-49 tahun pada periode yang sama.

Jumlah angka TFR di Jakarta menurun drastis dibandingkan dengan Sensus Penduduk (SP) pada periode-periode sebelumnya.

Tak hanya itu, angka Crude Birth Rate (CBR) atau angka kelahiran kasar di Jakarta juga tergolong rendah, yakni 13,94 kelahiran per 1.000 penduduk. Ini semakin mengonfirmasi bahwa ibu kota mengalami tren penurunan kelahiran yang bisa berdampak pada struktur demografi dalam beberapa dekade ke depan.

Tren ini juga tercermin dalam Age-Specific Fertility Rate (ASFR), yang menunjukkan distribusi kelahiran berdasarkan kelompok umur perempuan. Data menunjukkan bahwa Jakarta memiliki angka kelahiran remaja yang sangat rendah, hanya 7,9 kelahiran per 1.000 perempuan usia 15-19 tahun, jauh lebih kecil dibandingkan provinsi lain seperti Kalimantan Tengah dan Papua yang mencapai 63,13 dan 59 per 1.000 perempuan.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya tingkat kelahiran di Jakarta antara lain seperti urbanisasi dan biaya hidup.

Hidup di kota besar seperti Jakarta berarti menghadapi biaya hidup tinggi. Banyak pasangan muda menunda memiliki anak atau memilih untuk memiliki lebih sedikit anak demi alasan finansial.

Tingkat pendidikan perempuan di Jakarta lebih tinggi dibandingkan banyak wilayah lain di Indonesia. Hal ini juga berkontribusi pada penundaan usia pernikahan dan keputusan untuk memiliki anak lebih sedikit.

Selain itu Jakarta memiliki akses lebih luas terhadap program keluarga berencana dan alat kontrasepsi, yang memungkinkan pasangan untuk lebih mengontrol jumlah kelahiran.

Jika tren ini terus berlanjut, Jakarta bisa menghadapi masalah penuaan populasi dalam beberapa dekade mendatang. Dengan semakin sedikitnya kelahiran, proporsi penduduk lansia akan meningkat, yang bisa membebani sistem pensiun, layanan kesehatan, dan produktivitas tenaga kerja.

Namun, di sisi lain, penurunan angka kelahiran bisa menjadi peluang untuk menciptakan kota yang lebih berkelanjutan.

Dengan jumlah penduduk yang tidak terus membengkak, Jakarta bisa lebih fokus pada peningkatan kualitas hidup, pembangunan infrastruktur yang lebih efisien, serta keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Jakarta sedang menuju era di mana populasi bisa mulai menyusut jika tidak ada migrasi masuk yang cukup signifikan. Apakah ini ancaman atau peluang? Itu semua tergantung pada bagaimana pemerintah dan masyarakat menyikapinya.

Bos BSI (BRIS) Beberkan Strategi Bisnis Tahun Ini, Ada yang Disiapkan

Suasana nasabah saat menunggu layanan di Bank BSI di Kantor Cabang BSI Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) bakal fokus pada transaction banking tahun ini, sebagai strategi dalam menghadapi tantangan likuiditas.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan transaction banking merupakan mesin pertumbuhan untuk meraih pendanaan murah.

“Kita pertama akan fokus pada transaction banking. Ya, karena kita tahu bahwa transaction banking itu adalah engine untuk mendapatkan funding murah atau low cost fund,” ujar Hery dalam paparan kinerja keuangan tahun 2024 secara virtual, Kamis (6/2/2025).

Dalam upaya tersebut, bank syariah terbesar itu akan menambah jumlah ATM, dari yang saat ini sudah sebanyak 5.000 unit.

Hery melanjutkan BSI juga akan meningkatkan pengguna baru dan juga pengguna aktif pada super app BYOND, memperbanyak merchant QRIS, dan memperbanyak pemasangan EDC di merchant terpilih.

Dia juga membocorkan bahwa BSI sedang menyiapkan platform banking untuk korporasi, yang disebut sebagai mesin untuk pertumbuhan dari bisnis korporasi. Ia mengatakan aplikasi itu akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Selain itu, Hery mengatakan BSI juga akan membuka peluang dari model bisnis baru, yakni bisnis emas, tabungan haji, dan bank asuransi. Dalam hal ini, ia mengungkapkan pihaknya sudah menggandeng Prudential Life Syariah.

“Kita memiliki potensi besar di emas, kemudian tabungan haji, bank asuransi, tentunya tadi sudah disampaikan juga bahwa kita baru saja tanda tangan dengan Prudential Life Syariah untuk menjual produk-produk asuransi yang kita namakan bancassurance dan treasury,” jelas Hery.

Ia melanjutkan, BSI juga akan menggarap bisnis segmen nasabah tajir dengan mendorong kapabilitas priority banking di bank itu. Menurut Hery, segmen prioritas tersebut sudah mulai kelihatan mendatangkan bisnis bagi BSI.

“Kemudian di tengah ketatnya likuiditas, kami juga akan fokus pada optimalisasi dana murah melalui tabungan Wadiah, tabungan bisnis, dan tabungan haji. Tercatat posisi tabungan di BSI mencapai 42,92% dari total DPK BSI,” pungkasnya.

Pada pembiayaan, BSI bakal tetap fokus menumbuhkan pembiayaan konsumer. Hery mengatakan pihaknya juga terus menggali potensi bisnis baru dari produk pembiayaan berbasis emas, cicil emas, gadai emas.

BSI juga akan fokus pada produk kredit Griya dan Mitraguna.

Di samping itu, BSI juga ingin mempertahankan kualitas pembiayaan guna mencegah peningkatan biaya pencadangan (CKPN).

“Kita jaga, seperti kita lihat bahwa NPF (rasio pembiayaan bermasalah) gross posisi Desember sebesar 1,90% itu cukup rendah, mungkin one of the lowest in the market, ada beberapa bank mungkin seperti itu. Kemudian NPF net juga telah mencapai angka di bawah 1% yang lebih kecil,” kata Hery.

Laba XL Axiata (EXCL) Naik 44% Sepanjang 2024, Ini Penyebabnya

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) melaporkan lonjakan 44,4% pada laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk pada akhir tahun 2024.

Merujuk pada laporan keuangan terbaru dikutip dari keterbukaan informasi BEI, laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas perusahaan tersebut per Desember 2024 tercatat sebesar Rp1,82 triliun. Sementara di tahun 2023, perseroan membukukan laba sebesar Rp1,26 triliun.

Dari sisi top line, perusahaan yang menawarkan paket data hingga pulsa ini membukukan pendapatan usaha sebesar Rp34,39 triliun. Capaian ini naik 6,4% dari tahun lalu sebesar Rp32,32 triliun.

Kenaikan pendapatan EXCL dikontribusi oleh data dan layanan digital sebesar Rp31,58 triliun, percakapan dan SMS sebesar Rp 898,63 miliar, dan jasa interkoneksi dan telekomunikasi lainnya sebesar Rp1,13 triliun.

Di sisi lain, pendapatan dari pos managed service menyumbang sebanyak Rp 423,77 miliar. Sementara itu, jasa teknologi informasi menyumbang Rp 351,41 miliar.

Pada periode yang sama, laba EXCL juga ditopang oleh efisiensi seiring dengan menurunnya beban. Total beban perusahaan turun 3,73% secara tahunan (yoy). 

Bila dirinci, beban infrastruktur perusahaan turun Rp 8,9 triliun, turun 0,59% yoy. Lalu, beban penjualan dan pemasaran turun 14,67% yoy menjadi Rp 2,09 triliun. 

Dari segi permodalan, per Desember 2024, perusahaan mencatatkan aset sebesar Rp86,17 triliun. Hal ini turun dari periode 31 Desember 2023 dengan perolehan Rp87,69 triliun.

Adapun liabilitas jangka panjang dan jangka pendek EXCL tercatat sebesar masing-masing Rp38,93 triliun dan Rp21 triliun. Sementara ekuitasnya tercatat sebesar 26,22 triliun.

Anggaran Kemenpora Dipangkas, Gimana Nasib Atlet RI?

Kejaksaan Agung (Kejagung) memanggil Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo terkait kasus dugaan korupsi penyediaan menara BTS 4G dan infrastuktur pendukung 2,3,4 dan 5 BAKTI Kominfo pada hari ini, Senin (3/7/2023). (CNCB Indonesia/Muhammad Sabki)

Kementerian Pemuda dan Olahraga memastikan efisiensi anggaran yang dilakukan tidak akan mengganggu persiapan para atlet menuju event dan multi event dunia di masa yang akan datang. Adapun, Kementerian Keuangan memberikan target efisiensi untuk Kemenpora sebesar Rp1,4 triliun.

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan penghitungan atas efisiensi anggaran yang bisa dilakukan.

“Pastinya arahannya adalah bagaimana dengan efisiensi ini persiapan atlet menuju Asian Games, Olimpiade, dan juga kualifikasi Piala Dunia tidak terganggu,”ujar Dito dalam keterangan resminya dikutip Selasa (4/2/2025).

Menurutnya, banyak anggaran yang bisa dikurangi namun tetap produktif, supaya lebih hemat dan bisa mendukung program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Ia pun mengatakan saat ini jajaran Kemenpora tengah dalam rangka diskusi terkait efisiensi yang akan dilakukan untuk kemudian dilakukan finalisasi.

“Insyaallah nanti kami akan lakukan finalisasi, baru efisiensi yang akan dilakukan dari Kemenpora,” ujarnya.

Wacana Kampus Dapat “Jatah” Izin Tambang, PBNU Bilang Begini

Aktivitas pertambangan batubara milik Bayan Resources di Tabang/Pakar, Kalimantan, Jumat (17/11/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki).

Pemerintah bersama DPR RI tengah melakukan pembahasan untuk merevisi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba). Salah satu poin yang menjadi sorotan adalah usulan adalah pemberian ‘jatah’ Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) kepada kampus.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlaturl Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf buka suara mengenai hal ini. Ia mengaku belum mengetahui kejelasan RUU ini karena masih dalam tahap pembahasan. Namun ia setuju ini untuk kemaslahatan masyarakat.

“Kita kan belum tahu RUU-nya seperti apa. Kita tunggu saja. Kita serahkan yang punya wewenang soal ini. Itu parlemen dan pemerintah. Silahkan saja, jadi perinsipnya apapun agenda untuk kemaslahatan masyarakat, kewajiban NU untuk mendukung dan berkontribusi,” kata pria yang kerap disapa Gus Yahya, di Kompleks Istana, Senin (3/2/2025).

Namun terkait kebijakan nanti seperti apa itu diserahkan kepada pemerintah, dan DPR RI.

“Kami belum tahu bagaimana isinya, tapi nanti kita lihat saja, kan itu DPR juga mengundang NU untuk diskusi soal itu, dan saya kira nanti ke depan juga masih ada lagi diskusi-diskusi bersama,” katanya.

Diketahui PBNU memiliki Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) yang bertugas mengembangkan pendidikan tinggi di bawah naungan PBNU. Setidaknya ada puluhan perguruan tinggi yang terafiliasi dengan PBNU di berbagai provinsi di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga mengabarkan sampai saat ini masih mencari investor untuk mengelola konsensi tambang ormas keagamaan yang diberikan oleh pemerintah.

“Masih dalam proses. Masih sedang bicara sana – sini,” katanya.

Diketahui PBNU sudah membentuk badan usaha untuk mengelola jatah tambang batu bara yang diberikan pemerintah, yang dinamakan PT Berkah Usaha Muamalah Nusantara (PT BUMN). Badan usaha ini nantinya akan mengelola tambang eks PT Kaltim Prima Coal (KPC), dengan luas lahan mencapai 26 ribu hektare.

Bukan Cuma Rekening, Muka Orang Kaya & Miskin Juga Terlihat Beda

Perbedaan Wajah Orang Kaya dan Miskin

Penampilan bisa jadi kesan pertama seseorang dalam menilai. Tidak bisa dipungkiri, nyatanya wajah pun bisa menjadi penilaian status ekonomi seseorang.

Hal itu terbukti dari sebuah riset Universitas Toronto, Amerika Serikat yang mengungkapkan bahwa kekayaan seseorang bisa tergambar dari bentuk wajah mereka. Penelitian ini melihat fitur wajah yang diasosiasikan dengan status sosial berdasarkan persepsi.

Penelitian itu menggunakan foto hitam putih dari 160 subjek, terdiri atas 80 pria dan 80 wanita. Adapun, semua foto tersebut menunjukkan ekspresi wajah yang netral tanpa menggunakan aksesori apa pun.

Subjek terdiri dari 50% orang kaya dan sisanya merupakan kelas pekerja. Foto-foto ini kemudian diperlihatkan kepada orang lain dan diminta untuk menebak kelas sosialnya.

Lebih dari setengahnya (68%) menjawab dengan benar. Mereka juga tidak menyadari mengapa bisa menebaknya.

“Ketika ditanya bagaimana caranya, mereka tidak tahu. Mereka tidak menyadari bagaimana mereka bisa menebaknya dengan benar,” kata R. Thora Bjorsdottir, peneliti studi tersebut seperti dilansir dari CNBC Make It, dikutip, Minggu (2/2/2025).

Lalu, mereka meneliti dengan memperbesar fitur wajah. Banyak jawaban benar hanya dengan melihat mata dan mulut.

Menurut penelitian yang diterbitkan Journal of Personality and Social Psychology itu, orang kaya memiliki wajah yang cenderung bahagia dan tidak cemas. Sebaliknya, orang miskin cenderung dengan wajah yang tertekan.

“Hubungan antara kekayaan dan kelas sosial sudah banyak dibahas dalam penelitian terdahulu. Namun studi ini menemukan bahwa perbedaan kekayaan seseorang bisa tercermin dari wajah setiap orang,” ujarnya.

Penelitian itu mengatakan orang dengan uang yang banyak akan cenderung bahagia. Mereka juga tidak cemas dibandingkan dengan orang yang harus memenuhi kebutuhannya.

Namun salah seorang peneliti lainnya, Nicholas O. Rule menjelaskan adanya konsekuensi negatif saat banyak orang menebak kelas sosial dari wajahnya saja. Misalnya memperlakukan orang dengan wajah kaya.

“Persepsi berbasis wajah tentang kelas sosial mungkin memiliki konsekuensi yang penting. Kita tahu ada yang disebut siklus kemiskinan dan ini berpotensi menjadi salah satu kontributornya,” kata Rule.

5 Fakta Penembakan Salwan Momika, Pembakar Al-Qur’an di Swedia

Salwan Momika pembakar Al-quran di Swedia. (AFP/JONATHAN NACKSTRAND)

Salwan Momika menjadi sorotan dunia pada 2023 lalu. Pria asal Irak itu berulang kali membakar Al-Qur’an di Swedia pada 2023 dan memancing kemarahan umat Muslim.

Kabar terbarunya, ia dilaporkan tewas ditembak pada Rabu (29/1) pekan ini. Beberapa fakta di balik penembakan tersebut kembali menjadi perhatian masyarakat. Simak rangkumannya:

Sehari Sebelum Putusan Pengadilan

Insiden penembakan Salwan Momika terjadi hanya sehari sebelum pengadilan di Stockholm dijadwalkan untuk memutuskan apakah pria itu bersalah atas tuduhan menghasut kebencian etnis.

Dilansir AFP, polisi Swedia mengonfirmasi bahwa seorang pria tewas dalam penembakan yang terjadi sehari sebelumnya.

Ditembak di Rumah

Beberapa media lokal melaporkan bahwa korban penembakan tersebut adalah Salwan Momika, seorang imigran Kristen anti-Islam.

“Seorang pria ditemukan tertembak di sebuah rumah di Hovsjo, Sodertalje, pada Rabu malam. Dia adalah Salwan Momika, 38 tahun, yang meninggal karena luka tembak,” kata lembaga penyiaran pemerintah Swedia, SVT.

PM Swedia Sebut Kekuatan Asing

Perdana Menteri Swedia mengatakan penembakan Salwan Momika kemungkinan berkaitan dengan kekuatan asing. Polisi menangkap lima orang atas pembunuhan tersebut.

“Saya dapat meyakinkan Anda bahwa dinas keamanan sangat terlibat karena jelas ada risiko bahwa ada hubungan dengan kekuatan asing,” kata Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson pada konferensi pers, Kamis (30/1) waktu setempat, dikutip dari Reuters.

Penundaan Persidangan

Pengadilan Stockholm menolak kasus Momika setelah kematiannya. Dikatakan bahwa hukuman bagi pria lain dalam persidangan pidana yang sama atas “pelanggaran agitasi terhadap kelompok etnis atau nasional,” sehubungan dengan pembakaran Alquran akan ditunda hingga Senin (3/2) pekan depan.

Swedia pada tahun 2023 meningkatkan kewaspadaan terorisme ke tingkat tertinggi kedua dan memperingatkan adanya ancaman terhadap warga Swedia di dalam dan luar negeri setelah pembakaran Alquran, yang sebagian besar dilakukan oleh Momika, membuat marah umat Islam dan memicu ancaman dari kelompok jihad.

Kontroversi Salwan Momika

Momika menjadi tokoh kontroversial internasional setelah berulang kali melakukan aksi pembakaran Al-Qur’an di depan kedutaan besar negara-negara Muslim di Swedia sepanjang 2023.

Aksi provokatifnya memicu protes keras dari dunia Muslim, dengan banyak negara-termasuk Arab Saudi, Turki, Iran, dan Pakistan-mengecam Swedia karena mengizinkan aksi tersebut atas nama kebebasan berbicara. Insiden ini juga menyebabkan ketegangan diplomatik, dengan beberapa negara menyerukan boikot produk Swedia dan mengancam akan memutus hubungan diplomatik.

Pemerintah Swedia, yang sebelumnya menekankan bahwa negara mereka menjunjung tinggi kebebasan berekspresi, akhirnya menghadapi tekanan besar, baik dari dalam negeri maupun internasional.

Keamanan nasional Swedia juga terancam karena meningkatnya risiko serangan teror, sehingga pemerintah terpaksa memperketat pengamanan di beberapa lokasi penting, termasuk kedutaan besar Swedia di luar negeri.

Pada akhir 2023, otoritas Swedia memutuskan untuk mengadili Momika atas tuduhan menghasut kebencian etnis. Pengadilan di Stockholm dijadwalkan mengeluarkan putusan pada Kamis (30/1/2025), namun dengan kematiannya, kasus tersebut kini mengalami ketidakpastian hukum.

Simak! Ini Alasan ESG Jadi Magnet Jaringan Bisnis Global

Ilustrasi ESG

Environmental, Social dan Governance (ESG) memainkan peran penting dalam mendorong bisnis secara berkelanjutan. Dengan kata lain, perusahaan yang menerapkan prinsip ESG dalam praktik bisnisnya akan mengangkat nilai atau value perusahaan, khususnya bagi investor.

Hal ini mengingat ESG menjadi salah satu aspek penting yang harus dilakukan perusahaan untuk menciptakan keberlanjutan.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik mengatakan, dalam perkembangan global ada tiga pihak yang memberikan pressure yang cukup besar dalam ESG. Yaitu pihak pemerintah, kemudian pihak customer, dan pihak investor, apalagi untuk faktor lingkungan dan keberlanjutan.

Jeffrey mencontohkan, aspek ESG yang diterapkan oleh perusahaan teknologi Apple mendapat sambutan positif dari para investornya.

“Kalau saya mengambil contoh Apple, Apple itu beberapa tahun yang lalu mendeklar target net zero mereka, tahun 2025, dan sejak itu harga sahamnya terus naik. Artinya ini menunjukkan apresiasi dari para investor terhadap perusahaan-perusahaan yang memberikan perhatian kepada lingkungan dan keberlanjutan,” jelasnya dalam acara webinar nasional ISEI secara virtual dikutip Kamis (30/1/2025).

Bahkan, Jeffrey melanjutkan, dalam berbagai diskusi dengan investor global, saat ini faktor ESG menjadi faktor yang sangat penting, bahkan kadang-kadang melebihi faktor kinerja finansial. Ada triliunan dolar dana global yang hanya akan diinvestasikan di instrumen-instrumen yang memperhatikan faktor ESG.

“Belum lagi, customer yang sudah semakin aware terhadap ESG, dan tentunya pemerintah,” ucapnya.

Ia menambahkan, pemerintah Eropa juga akan segera menerapkan carbon border adjustment mechanism. Artinya produk-produk dari luar Eropa yang akan masuk ke Eropa harus bisa menunjukkan berapa emisi atau jejak karbon yang dihasilkan dari produk tersebut.

“Oleh karena itu, menjadi sangat penting saat ini bagi para pelaku usaha untuk memperhatikan faktor ESG dalam kegiatan bisnisnya,” tukasnya.

Selain itu, Business Development Director SE Asia Progesys Indonesia, Paul Alistair Cook menyebutkan implementasi ESG sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan dampak investasi dalam bisnis terhadap masyarakat dan lingkungan. Implementasi ESG juga berdampak pada pendapatan dan profitabilitas perusahaan karena terkait kepercayaan pasar dan konsumen terhadap produk perusahaan.

“ESG pada dasarnya menilai kinerja perusahaan dalam perlindungan lingkungan, masalah sosial, dan tata kelola perusahaan yang dilaporkan dalam Laporan ESG. Selain itu, ESG berdampak pada pendapatan dan profitabilitas perusahaan,” jelas dia kepada CNBC Indonesia.

Tidak cuma itu, sebanyak 77% milenial khawatir tentang dampak lingkungan dari produk yang mereka beli. Oleh karena itu, tidak mengejutkan jika investor makin mempertimbangkan faktor-faktor ESG.

Kini, semakin banyak perusahaan dari berbagai sektor telah menerapkan praktik ESG, di antaranya PT Pertamina (persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Di sektor FMCG, Unilever Indonesia menjadi salah satu Perusahaan yang terus berupaya mengintegrasikan prinsip-prinsip berkelanjutan di seluruh lini dan operasional bisnis dengan menyediakan produk yang bermanfaat bagi konsumen, serta memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Untuk itu, UNVR mendapatkan penghargaan The Best Listed Company Based on ESG Score dalam ajang CSA Awards. Penghargaan ini diberikan atas komitmen perusahaan yang secara konsisten menerapkan prinsip ESG.

Empat fokus utama penerapan prinsip keberlanjutan Unilever Indonesia menerapkan adalah iklim, alam, plastik, dan mata pencaharian. Menurut laporan, untuk bidang iklim sejak 2015 hingga 2023 Unilever Indonesia telah mengurangi 89,45% emisi karbon. Sementara pada plastik, per tahun 2024 perusahaan ini berhasil mengumpulkan dan memproses 85.075-ton sampah plastik, lebih banyak dari yang digunakan untuk menjual produk. Tidak ketinggalan, dalam hal menjaga tata kelola Unilever Indonesia menjalankan serangkaian evaluasi pencapaian strategi keberlanjutan yang dikaji setiap tahunnya oleh Direksi, mencakup kemajuan dalam pencapaian fokus program keberlanjutan dan penerapan Pedoman Prinsip Bisnis (Code of Business Principles/CoBP).

Sedangkan Pertamina, sebagai BUMN juga konsisten menerapkan ESG di anak usahanya telah mendapat pengakuan Lembaga Pemeringkat ESG internasional, Morningstar Sustainalytics dan MSCI. Berdasarkan ESG Sustainalytics pada tahun 2023, Pertamina mendapatkan Peringkat Risiko ESG sebesar 20,7 atau Risiko Menengah. Dengan skor ini, Pertamina berhasil menduduki posisi pertama dari 61 Sub-Industri Minyak & Gas Terpadu.

Pertamina juga berkomitmen penuh dalam mengimplementasikan ESG di seluruh Subholding untuk mendukung bisnis berkelanjutan dan sejalan dengan tujuan Pemerintah mewujudkan swasembada energi nasional.

Bahkan seluruh Subholding Pertamina telah mengimplementasikan ESG sesuai standar perusahaan global sehingga mendapat apresiasi dunia. Pertamina berhasil mengurangi sumbangan emisi karbon ke udara secara total sebesar 35% pada tahun 2023 lalu. Selain itu, Pertamina juga mengklaim bisa menyediakan energi yang andal dan terjangkau untuk seluruh masyarakat di dalam negeri.

Tak Cuma di Malaysia, Toyota Juga Kalah di Negara Ini & Cetak Sejarah

Logo BYD dan Toyota

Merek-merek mobil Jepang masih menjuarai pasar otomotif di Indonesia. Dan, juara mobil terlaris di dalam negeri masih ada di tangan Toyota.

Sepanjang tahun 2024, Toyota cetak penjualan dari pabrikan ke diler (wholesales) tertinggi di Indonesia. Data data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, Toyota terjual sebanyak 288.982 unit atau menguasai market share 33,4%.

Disusul 2 merek Jepang lainnya yaitu Daihatsu dengan penjualan 163.032 unit atau market share 18,8%. Selanjutnya Honda di bawahnya dengan menjual 94.742 unit (10,9%).

Memang, meski dari Jepang, merek-merek tersebut sebenarnya sudah memiliki pabriknya di Indonesia. Dan memproduksi mobil di dalam negeri, baik secara utuh maupun merangkai, dengan tingkan komponen dalam negeri beragam.

Lalu bagaimana dengan di negara tetangga?

Sebelumnya diberitakan, mobil terlaris di Malaysia tahun 2024 bukanlah Toyota atau mobil Jepang lainnya.

Melainkan, pasar mobil di negara itu dikuasai pemain lokal, yaitu Perodua dan Proton. Sementara Toyota ada di posisi ketiga.

Penjualan Toyota di Singapura

Ternyata, nasib Toyota di Singapura tak jauh beda dengan Toyota di Malaysia.

Tahun 2024, penjualan Toyota di Singapura harus kalah dari merek China, BYD.

Seperti dilansir The Straits Times (24/1/2025), BYD catat penjualan mobil tertinggi, yakni 6.191 unit, melonjak 337% atau 4.775 unit dari tahun 2023 yang tercatat hanya 1.416 unit. Otoritas Transportasi Darat Singapura merilis, penjualan BYD tahun 2024 menikmati 14,4% pangsa pasar penjualan moil baru.

Disebutkan, ini adalah kali pertama mobil China mengalahkan mobil Jepang dan Jerman di Singapura. Tahun 2023, BYD masih menempati posisi keempat penjualan mobil di Singapura.

Toyota harus puas di peringkat kedua mobil terlaris di Singapura, dengan penjualan 5.736 unit melalui agen resminya Borneo Motors. Angka ini termasuk untuk penjualan Lexus.

Tahun 2023, Toyota adalah raja mobil terlaris di Singapura dengan angka penjualan 3.857 unit.

Pendatang Baru di Indonesia

Sementara itu, BYD, produsen mobil listrik asal China ini pun tengah unjuk gigi di Indonesia.

Sepanjang tahun 2024, mengacu data Gaikindo, BYD jadi pendatang baru dengan langsung masuk ke 10 besar merek terlaris di Indonesia. BYD menjual 15.429 unit sepanjang Juni-Desember 2024.

Data Penjualan Mobil Tahun 2024

10 Merek Mobil Terlaris di Indonesia tahun 2024 menurut Gaikindo:

Toyota: 288.982 unit
Daihatsu: 163.032 unit
Honda: 94.742 unit
Mitsubishi Motors: 72.217 unit
Suzuki: 66.809 unit
Mitsubishi Fuso: 27.721 unit
Isuzu: 26.379 unit
Hino: 24.158 unit
Hyundai: 22.361 unit
Wuling: 21.923 unit.

10 Merek Mobil Terlaris di Malaysia tahun 2024, dikutip dari detikoto:

Perodua: 358.100 unit
Proton: 147.587 unit
Toyota: 127.202 unit
Honda: 85.273 unit
Chery: 19.687 unit
Mitsubishi: 16.188 unit
Mazda: 14.790 unit
Mercedes-Benz: 11.876 unit
BMW: 10.259 unit
BYD: 8.570 unit.

10 Merek Mobil Terlaris di Singapura tahun 2024, dikutip dari The Straits Times:

BYD: 6.191 unit
Toyota: 5.736 unit
BMW: 5.042 unit
Mercedes-Benz 4.887 unit
Tesla: 2.384 unit
Hyundai: 2.052 unit
Nissan: 1.518 unit
Mazda: 1.258 unit
KIA: 1.214 unit.