Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memantau dengan ketat perkembangan situasi global, khususnya yang terjadi dengan China dan geopolitik Timur Tengah.
Isu yang dihadapi China, kata Sri Mulyani masih berkutat pada perlambatan ekonomi, terutama disebabkan properti dan utang.
“China sebagai negara perekonomian size kedua dunia juga masih dihadapkan pada kondisi properti yang lemah dan isu dari utang pemerintah daerahnya yang belum selesai,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Jumat (8/11/2024)
Bank Sentral China sudah melakukan stimulus moneter pada akhir September. Di sisi lain fiskal juga akan diupayakan mampu mendorong perekonomian negeri tirai bambu tersebut.
Sementara itu Timur Tengah masih dengan ketegangan geopolitik tinggi. Konflik panas Israel dan Iran mengkhawatirkan banyak pihak, sebab mampu mendorong lonjakan harga minyak dunia.
“Ini timbulkan spekulasi soal berapa besar luasnya perang di Timur Tengah yang akan pengaruhi rantai pasok terutama ekpsor minyak,” ujarnya.