Pabrik Tata Electronics yang merupakan salah satu pemasok utama Apple di India kebakaran pada Sabtu (28/9) waktu setempat.
Laporan Reuters menyebut 523 pekerja sedang bertugas saat kebakaran terjadi. Sebanyak 10 orang mndapat perawatan medis, sementara 2 di antaranya dilarikan ke rumah sakit akibat insiden tersebut.
Sebagai informasi, Tata Electronics merupakan salah satu pembuat iPhone di India, dalam mendukung kebijakan ‘Made-in-India’ yang dicanangkan pemerintah setempat. Selain Tata Electronics, Foxconn dan Pegatron juga merupakan mitra Apple dalam memproduksi iPhone di India.
Laporan Economic Times menyebut Foxconn, Pegatron, dan Tata, bahkan berencana membuat iPhone 16 model premium, yakni Pro dan Pro Max.
Kebakaran yang terjadi di pabrik Tata dipastikan akan mengganggu proses produksi di fasilitas tersebut. Pada Senin (30/9) ini, kemungkinan besar izin operasional belum diberikan pemerintah setempat.
Namun, Apple belum memberikan komentar terkait insiden ini. Tata juga belum mengomentari soal potensi penundaan pengiriman iPhone 16 akibat hambatan proses produksi.
Dikutip dari Reuters, otoritas India akan memulai investigasi forensik terkait kebakaran yang terjadi akhir pekan lalu.
Sebelumnya, Tata mengatakan akan melakukan penyelidikan mandiri terkait penyebab kebakaran dan mengambil langkah untuk memastikan keamanan para karyawan.
Insiden ini merupakan ‘gangguan’ terbaru pada proses produksi perangkat Apple dari penyuplai di India. Selama beberapa tahun terakhir, Apple memang gencar melakukan diversifikasi produksi perangkat di luar China.
Salah satu yang paling disasar adalah India. Pasalnya, negara tersebut memiliki pasar smartphone yang terus bertumbuh secara pesat.
Sumber industri mengatakan bahwa kebakaran ini terkait dengan bahan kimia yang disimpan di area tertentu. Hingga saat ini, belum jelas apakah bangunan lain yang berdekatan dengan area tersebut juga ikut terdampak.