Saham-saham BUMN secara mayoritas kembali merana pada perdagangan sesi I Kamis (7/11/2024), dan turut membebani Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini.
Per pukul 11:30 WIB, terpantau dari 20 saham BUMN, 13 saham terpantau kembali melanjutkan koreksinya. Bahkan, dua saham terpantau ambles hingga 6% – 7%.
Saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menjadi yang paling parah koreksinya pada sesi I hari ini, yakni mencapai 7,58% ke posisi Rp 122/saham. Berikutnya ada saham BUMN Karya yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang ambruk 6,86% ke Rp 326/saham.
Di lain sisi, pergerakan saham bank Himbara juga merana pada sesi I hari ini, dengan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi yang paling parah koreksinya yakni mencapai 1,15% menjadi Rp 6.475/saham.
Prabowo juga telah menunjuk Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2012-2017 Muliaman Hadad sebagai Kepala Badan Pengelolaan Investasi Danantara untuk mengelola dana investasi di luar APBN melalui skema Sovereign Wealth Fund (SWF).
“Tanggal 7, lokasinya di gedung Suroso (kantor Danantara),” kata Kepala BP Danantara Muliaman Hadad dikutip Rabu (6/11).
Dari informasi yang dihimpun kantor Danantara terletak di Gedung Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) di Jalan Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat.
Sementara Wakil Ketua BP Danantara Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang menyebut presiden Prabowo akan hadir pada peresmian itu. Terkait regulasi BP Danantara juga masih dipersiapkan. Begitu juga dengan rencana revisi Undang-Undang BUMN.
Muliaman juga sudah menyebut tugas dan wewenang BP Investasi Danantara akan berbeda dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang dipimpin oleh Erik Thohir, namun akan serupa dengan SWF yang sebelumnya telah didirikan RI yakni Indonesia Investment Authority (INA).
Tak hanya itu saja, Kementerian BUMN terus berupaya melakukan transformasi yang salah satunya menggabungkan sejumlah bisnis perusahaan sejenis. Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, selain menyatukan BUMN sektor karya, Ia juga mengusulkan untuk melakukan hal yang sama pada sektor lainnya.
Erick sebelumnya juga menyatakan akan merampingkan jumlah BUMN menjadi 30 entitas yang terdiri dari 11 klaster. Pada kepemimpinan di Kementerian BUMN periode sebelumnya, Erick telah merampingkan 114 BUMN yang terdiri dari 24 klaster, menjadi 47 BUMN yang terdiri dari 12 klaster.