AS & Rusia ‘Perang’ Berebut Tanaman Ini dari RI

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Jenewa, Swiss, Rabu (16/6/2021) waktu setempat. (AP/Patrick Semansky)

Indonesia telah lama dikenal sebagai salah satu penghasil teh berkualitas di dunia. Iklim tropis, kondisi tanah yang subur, dan ketinggian pegunungan yang cocok untuk budidaya teh menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di industri teh global. Dengan kandungan mineral dan vitamin yang tinggi serta manfaat kesehatan yang telah diakui para pakar, teh Indonesia tak hanya menjadi produk unggulan domestik, tetapi juga diminati oleh konsumen di berbagai belahan dunia.

Meskipun teh Indonesia dikenal dengan kualitasnya, industri ini menghadapi tantangan besar dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi teh Indonesia mengalami penurunan signifikan dari 517,4 ribu ton pada 2012 menjadi 492 ribu ton pada 2023. Penurunan ini mencerminkan sejumlah faktor, mulai dari dampak perubahan iklim yang mempengaruhi pola cuaca dan curah hujan hingga pergeseran preferensi konsumen yang mulai mencari alternatif minuman lainnya.

Tantangan lainnya adalah produktivitas perkebunan teh yang menurun, terutama di daerah Jawa Barat yang menjadi pusat produksi. Pemeliharaan lahan yang kurang optimal, penurunan kualitas bibit, serta pergantian generasi petani teh turut memengaruhi kapasitas produk

Teh RI, Jembatan bagi Rusia & Amerika di Pasar Teh Dunia

Meskipun produksi mengalami penurunan, ekspor teh Indonesia tetap menjadi andalan, khususnya ke pasar internasional. Menurut data 2022, Malaysia menjadi negara tujuan utama ekspor teh Indonesia dengan volume 8.569 ton, diikuti oleh Rusia dengan 6.618 ton dan Amerika Serikat sebesar 3.258 ton. Fakta menarik adalah meskipun Rusia dan Amerika Serikat sering kali bersitegang di panggung politik global, kedua negara ini tampak sepakat dalam satu hal: kecintaan mereka terhadap teh Indonesia.

Teh Indonesia, terutama teh hitam, yang memiliki rasa kuat dan khas, cocok dengan selera konsumen di Rusia dan Amerika. Hal ini mencerminkan bagaimana komoditas seperti teh dapat menjadi jembatan antarbangsa, bahkan di tengah ketegangan geopolitik. Kehadiran teh Indonesia di kedua pasar ini mengukuhkan posisinya sebagai salah satu produsen teh yang dapat menembus batas-batas diplomatik melalui produk berkualitas tinggi.

kas138

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*