Bikin Bangga! Teh RI Ternyata Bisa Menyatukan Rusia & Amerika

Hari yang cerah para petani mulai bekerja memetik daun teh di kawasan Pasir Jambu, Bandung, Jawa Barat. Teh merupakan satu dari 15 komoditas utama dan unggulan perkebunan Indonesia. Jawa Barat merupakan produsen teh terbesar di Indonesia. Sekitar 70% produksi teh nasional berasal dari provinsi ini. Jawa Barat menjadi lokasi pengembangan perkebunan teh karena daerahnya yang subur, udaranya sejuk, dan topografinya yang bergunung-gunung yang sangat cocok untuk tanaman teh. Kebun teh dikawasan ini tak hanya dikelola badan usahan namun terdapat juga kebun teh rakyat. Kebun teh rakyat merupakan budidaya yang diusahakan secara mandiri oleh masyarakat tanpa berbentuk badan usaha. Setiap pagi para petani sudah sibuk beraktivitas untuk memetik dan dikumpulkan di wadah yang dipikul sambil menggunting daun-daun teh terbaik di perkebunan tersebut. Menurut mereka dalam sehari mereka dapat memetik sebanyak 1 kwintal dari perkebunan teh rakyat ini dan dibawa ke pabrik untuk diolah Disela sela aktivitas memetiknya, para petani tersebut berkumpul untuk beristirahat diselingi canda gurau untuk menghilangkan letihnya. Produksi teh dalam negeri beberapa tahun terakhir cenderung melandai karena penyusutan areal perkebunan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, produksi daun teh kering dalam negeri bergerak fluktuatif dalam 5 tahun terakhir. Produksi tertinggi daun teh kering sebanyak 154.369 ton yang terjadi pada 2014. Dalam kurun 18 tahun terakhir, jumlah ekspor teh berkurang lebih dari separuh. Dari 105.581 ton pada 2000 menjadi 49.038 ton pada 2018. Peringkat Indonesia sebagai negara pengekspor teh turun cukup banyak dari urutan ke-5 di dunia pada 2004 menjadi peringkat ke-12 pada 2018. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Perkebunan teh di Kawasan Pasir Jambu, Bandung, Jawa Barat (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Indonesia telah lama dikenal sebagai salah satu produsen teh terkemuka di dunia. Kelebihan teh Indonesia terletak pada kualitasnya yang tinggi, didukung oleh kondisi geografis yang ideal untuk pertumbuhan tanaman teh.

Teh Indonesia kaya akan mineral dan vitamin, serta memiliki manfaat kesehatan yang diakui oleh pakar gizi. Inilah yang membuat teh Indonesia menjadi pilihan yang diminati baik di pasar domestik maupun internasional.

Namun, meskipun dikenal dengan kualitasnya, produksi teh Indonesia menunjukkan tren yang fluktuatif. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi teh Indonesia mengalami penurunan dari 517,4 ribu ton pada tahun 2012 menjadi 492 ribu ton pada tahun 2023. Penurunan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh industri teh nasional, termasuk perubahan iklim dan pergeseran preferensi pasar

Sebagian besar produksi teh Indonesia diekspor ke berbagai negara, dengan Malaysia, Rusia, dan Amerika Serikat sebagai tiga negara tujuan utama. Pada 2022, volume ekspor teh ke Malaysia mencapai 8.569 ton, diikuti oleh Rusia dengan 6.618 ton, dan Amerika Serikat (AS) dengan 3.258 ton. Kuatnya permintaan dari negara-negara ini menunjukkan posisi strategis teh Indonesia di pasar internasional. Besarnya permintaan dari AS dan Rusia juga menunjukkan jika teh RI sesuai dengan selera masyarakat kedua negara tersebut yang kerap bersitegang di kancah internasional.

Namun, Indonesia menghadapi persaingan ketat dari negara-negara lain, seperti India dan Sri Lanka, yang juga merupakan produsen teh utama. Faktor-faktor seperti harga dan preferensi konsumen turut mempengaruhi daya saing teh Indonesia di pasar global.

Teh Indonesia terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu teh hitam dan teh hijau. Teh hitam merupakan mayoritas dari total ekspor, dengan 39.948 ton atau sekitar 88,8% dari total volume ekspor pada tahun 2022. Teh hitam difermentasi sepenuhnya, memberikan rasa yang lebih kuat dan kaya, cocok untuk pasar tradisional di Eropa dan Amerika Utara.

Sebaliknya, teh hijau, yang tidak difermentasi, lebih populer di pasar Asia karena kandungan antioksidannya yang tinggi dan rasa yang lebih ringan. Meskipun volume ekspor teh hijau cenderung lebih kecil dibandingkan dengan teh hitam, tetap ada permintaan yang stabil terutama dari konsumen yang sadar kesehatan

Industri teh Indonesia menghadapi tantangan dan peluang yang signifikan. Meskipun produksi teh nasional mengalami fluktuasi, kualitas yang tetap tinggi memungkinkan Indonesia mempertahankan posisi di pasar global. Dengan terus memperbaiki mutu dan menyesuaikan dengan preferensi konsumen internasional, teh Indonesia memiliki potensi untuk memperluas jangkauan pasarnya di masa depan.

kas138 login

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*