Harga Naik Terus, Emiten Tekstil (POLU) Masuk Pemantauan BEI

Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan saham PT Golden Flower Tbk. (POLU)masuk dalam radar pemantauan sejak 21 Agustus 2024, karena pergerakan harga saham yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA). Bursa mengumumkan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham POLU di luar kebiasaan.

Adapun POLU yang merupakan emiten produsen pakaian itu, masuk radar pemantauan setelah tercatat melambung 41,59% dalam sepekan terakhir dan sebelum masuk radar pemantauan berada di posisi harga 825 per saham. RTI Business mencatat POLU juga melesat 86,05% dalam sebulan terakhir.

“Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal,” jelas BEI dalam pengumumannya, dikutip Kamis (22/8/2024).

Bursa kemudian meminta para investor untuk memperhatikan jawaban POLU atas konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan, mengkaji berbagai aksi korporasi, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang akan timbul.

Sebagai informasi, BEI sebelumnya telah mengumumkan saham POLU masuk UMA pada tanggal 18 Maret 2024 atas perdagangan saham POLU. Kemudian, Penghentian Sementara atau suspensi Perdagangan terhadap Saham POLU di Pasar Reguler dan Tunai pada tanggal 27 September 2023 sampai dengan 3 Januari 2024.

Suspensi terhadap POLU juga pernah dilakukan sebelumnya di Pasar Reguler dan Tunai pada tanggal 21 September 2023 dalam rangka cooling down. Sebelum itu, POLU juga masuk UMA pada tanggal 15 September 2023.

toto slot online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*