Buah Asal RI Ini Jadi Buruan Asing Sebagai Obat Kanker Hingga Rematik

Golden Berry. (Stefan Camps/Pexels)

Golden Berry, atau dikenal juga sebagai ciplukan , merupakan buah eksotis yang semakin populer di pasar dunia. Berasal dari dataran tinggi Andes, buah ini memiliki sejarah panjang dalam budaya Inca sebagai makanan pokok dan camilan.

Ciplukan hadir dalam bentuk buah bulat kecil dengan kulit tipis yang menyerupai kepompong. Kini, buah ciplukan banyak dijual dalam bentuk kering dan semakin diminati berkat rasa manis asamnya yang unik serta kandungan nutrisi tinggi, seperti antioksidan, vitamin A, B, C, E, dan K1, serta mineral esensial.

Daya tarik utama dari golden berry terletak pada manfaat kesehatannya. Buah ini mengandung senyawa kimia yang bermanfaat untuk kesehatan, seperti antioksidan, asam lemak tak jenuh, dan fitosterol, yang berpotensi membantu mengatasi penyakit kanker, hepatitis, hingga rematik. Di dunia kuliner, ciplukan kering sering dijadikan snack sehat, dicampur dalam granola, yoghurt, atau bahkan diolah menjadi minuman kesehatan.

Di Indonesia, ciplukan cocok tumbuh di daerah beriklim tropis dengan kelembaban yang tinggi, seperti di Sumedang, Jawa Barat tepatnya di kawasan Pamulihan yang memiliki iklim ideal dengan suhu rata-rata 24,7°C dan curah hujan yang cukup tinggi. Selain itu, beberapa petani lokal juga mulai mengembangkan budi daya ciplukan, mengingat permintaan global yang terus meningkat.

Indonesia mengekspor ciplukan kering ke berbagai negara. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2024, lima negara tujuan utama ekspor ciplukan kering RI antara lain Vietnam, Amerika Serikat, Thailand, China, dan Singapura. Vietnam memimpin dengan nilai ekspor mencapai US$ 1.111.100, sementara Amerika Serikat berada di urutan kedua dengan nilai US$ 287.992. Dari segi volume, Vietnam juga menjadi pasar terbesar dengan 306.109 kg ciplukan, disusul Thailand dan Amerika Serikat dengan masing-masing 93.100 kg dan 39.702 kg.

Popularitas ciplukan kering di negara-negara tersebut tak lepas dari kesadaran masyarakat global akan kesehatan dan gaya hidup sehat. Di negara-negara seperti Amerika Serikat, ciplukan kering terjual dengan harga US$15 sampai US$20 per 1lb (Sekitar Rp. 314.000,00) . Buah kering ini banyak digunakan dalam produk granola dan snack organik yang populer di kalangan konsumen yang mengutamakan asupan bernutrisi.

Di Thailand dan Vietnam, ciplukan kering juga diolah dalam bentuk teh herbal dan camilan ringan, yang sesuai dengan selera lokal.

Vietnam dan Thailand yang merupakan negara di kawasan Asia Tenggara juga memiliki ikatan perdagangan yang erat dengan Indonesia, yang mempermudah akses pasar. Sedangkan, Amerika Serikat dan China tertarik pada produk ini berkat peningkatan tren makanan sehat di kalangan masyarakat mereka. Di Singapura, sebagai hub perdagangan Asia Tenggara, permintaan ciplukan kering cukup stabil karena tingginya daya beli masyarakat.

Sebagai buah eksotis dengan keunggulan kesehatan, ciplukan kering memiliki potensi besar untuk terus berkembang di pasar global. Dengan semakin banyaknya petani lokal yang membudidayakan ciplukan, Indonesia memiliki peluang untuk mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemasok utama golden berry kering di dunia.

Peluang dan Tantangan Membangun Ekonomi RI dari Laut ke Darat

Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (Pusat Tuna di Sulawesi Utara). (Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan)

Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, menyimpan potensi ekonomi biru yang sangat besar. Dengan luas laut mencapai 6,4 juta kilometer persegi dan 17.000 pulau, sebanyak 62% wilayah Indonesia terdiri atas perairan.

Namun, potensi besar tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Sejarah kejayaan maritim nusantara, mulai dari seni berlayar dan membuat kapal pinisi di Sulawesi serta kejayaan pelayaran Sriwijaya dan Majapahit, menunjukkan bahwa laut pernah menjadi tulang punggung kekuatan ekonomi dan politik Indonesia. Sayangnya, orientasi kebijakan yang terlalu darat-sentris setelah masa kolonial mengakibatkan sektor maritim terpinggirkan.

Pada 2045 pemerintah Indonesia memiliki target ambisius: sektor ekonomi biru diharapkan menyumbang hingga 15% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), setara dengan US$ 7,4 triliun hingga US$ 9,8 triliun. Target ini bukanlah hal mustahil, tetapi diperlukan strategi pengelolaan yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Belajar dari Norwegia dan China, dua negara dengan keberhasilan besar di sektor maritim, Indonesia dapat merumuskan kebijakan yang lebih komprehensif. Norwegia memanfaatkan pendekatan klasterisasi dan penguatan rantai pasok maritim, sementara China memprioritaskan investasi besar-besaran melalui inisiatif Jalur Sutra Maritim atau yang kita kenal China’s Maritime Silk Road.

Lalu, bagaimana Indonesia dapat memperkuat ekonomi birunya?

Tantangan Besar Sektor Maritim
Kontribusi sektor maritim terhadap PDB Indonesia masih rendah, hanya sekitar rata 7,8% selama 10 tahun terakhir, meskipun laut menyediakan peluang besar. Sebagian besar aktivitas ekonomi maritim Indonesia masih terfokus pada perikanan, yang menyumbang 29% dari total PDB maritim.

Ketergantungan ini membawa risiko besar, seperti eksploitasi berlebihan dan praktik perikanan ilegal, yang merugikan Indonesia hingga US$ 201 juta per tahun antara 2013-2018. Selain itu, sektor energi lepas pantai juga turut menyumbang 25% terhadap PDB maritim, tetapi aktivitas ini rentan terhadap dampak lingkungan, seperti polusi laut dan kerusakan ekosistem.

Elon Musk Bikin Malu, Pemilik Tesla Kompak Ambil Langkah Bareng

Peluncuran Robotaxi Tesla di Los Angeles, California, AS, 10 Oktober 2024. (Tesla/HO Via Reuters)

Tingkah laku Elon Musk membuat pemilik Tesla malu sehingga ramai-ramai membeli stiker buatan Hawaii untuk menunjukkan mereka tidak mendukung sikap politik orang terkaya dunia tersebut.

Heatmap mengabarkan bahwa sebuah perusahaan pembuat stiker di Hawaii kebanjiran order dari pemilik Tesla di seluruh Amerika Serikat. Salah satu stiker yang paling laku adalah yang bertuliskan “saya membeli ini [Tesla] sebelum Elon gila.” 

Matthew Hiller, pemilik toko Mad Puffer Sticker mengatakan ia mendapatkan ide stiker terlarisnya pada 2023. Saat itu, ia berpikir untuk membeli Tesla.

Namun, pada saat yang sama Musk mengambil alih Twitter dan mulai melontarkan berbagai pendapat ekstrem. Hiller mengurungkan niatnya karena tak ingin dirinya dikaitkan dengan merek yang toxic.

Saya berpikir, tak mungkin saya membeli Tesla. Namun, akan banyak sekali orang yang malu karena dikaitkan dengan Musk saat mengemudikan Tesla. Mereka juga pasti ingin menegaskan bahwa mereka juga tak suka dengan orang ini,” kata Hiller. 

Produk pertama Hiller yang laris manis adalah stiker yang bertuliskan “saya membeli ini sebelum kita tahu Elon gila.” Stiker tersebut viral di media sosial dan diberitakan oleh media besar seperti Business Insider dan Washington Post.

“Saya biasanya menjual 5 hingga 7 stiker setiap hari. Tiba-tiba saya menjual 50 stiker sehari karena jadi pembicaraan di Reddit,” kata Hiller.

“I would be selling five to seven a day,” he said, “and then suddenly, there would be 50 a day because someone else talked about it on Reddit.”

Setahun kemudian, stiker anti-Musk buatannya makin populer. Apalagi, setelah Donald Trump memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat mengalahkan Wakil Presiden Kamala Harris.

“Saya tidak sanggup lagi. Pekerjaan full-time saya adalah mengelola aquarium, dan saya harus pulang dan mengemas stiker sampai jam 11 malam. Semua saya dan istri saya yang mengerjakan.” kata Hiller.

Meskipun banyak penjual stiker lain yang meniru stiker Hiller, ia tetap menikmati tambahan penghasilan yang signifikan. Stiker Hiller dijual seharga US$ 10 per lembar.

Hiller memperkirakan ia menjual 10.000 stiker sejak tahun lalu dan harus mengirim 180 stiker baru tiap hari.

Heboh Turis Keracunan Massal di Tetangga RI, Korban Jiwa Bertambah

Customers drink beers at a cafe terrace in Paris, Wednesday, May, 19, 2021. It's a grand day for the French. Cafe and restaurant terraces reopened Wednesday after a six-month coronavirus shutdown deprived residents of the essence of French

Kasus keracunan massal menggegerkan Laos setelah sejumlah turis yang berkunjung ke sana meninggal dunia.

Bianca Jones, seorang remaja asal Australia berusia 19 tahun, menjadi korban keempat yang meninggal dunia dalam dugaan kasus keracunan massal di Laos. Keluarganya mengonfirmasi kabar duka tersebut pada Kamis (21/11/2024), hanya beberapa jam setelah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengumumkan kematian seorang pria Amerika di kota wisata Vang Vieng.

Sebelumnya, dua wanita asal Denmark berusia 19 dan 20 tahun juga dilaporkan meninggal pekan lalu di lokasi yang sama. Selain itu, Holly Bowles, teman Jones, dan seorang wanita asal Inggris dilaporkan masih berada dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Hingga kini, pihak kepolisian Laos masih menyelidiki penyebab pasti kematian para korban. Namun, laporan dari media dan kesaksian wisatawan lainnya menunjukkan kemungkinan adanya konsumsi minuman yang terkontaminasi metanol, zat beracun yang sering ditemukan dalam minuman keras ilegal.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga Jones.

“Pikiran pertama kami adalah untuk keluarga dan teman-temannya yang mengalami kehilangan yang sangat menyakitkan,” kata Albanese, dilansir BBC.

“Ini adalah ketakutan terbesar bagi setiap orang tua, mimpi buruk yang tidak seharusnya dialami siapapun.”

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya sedang memantau situasi terkait korban asal Amerika. Namun, keputusan akhir mengenai penyebab kematian diserahkan kepada otoritas lokal Laos.

Pemerintah Australia dan Inggris telah mengeluarkan peringatan kepada warganya yang bepergian ke Laos untuk berhati-hati terhadap risiko keracunan metanol. Konsumsi alkohol ilegal di Laos diketahui menjadi salah satu faktor risiko yang mengancam keselamatan wisatawan.

Kasus ini menjadi sorotan internasional karena menyoroti bahaya yang masih mengintai wisatawan di kawasan Asia Tenggara, khususnya terkait konsumsi minuman keras yang tidak terjamin keamanannya.

Pinjol Ini Tak Mau Bunga Pinjaman Turun, Minta OJK Kaji Ulang Aturan

Pinjol paling banyak utangi warga ri

Perusahaan penyedia layanan pinjaman online (pinjol) atau fintech Peer to Peer (P2P) Lending PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) menilai, penurunan batas suku bunga Pinjaman Daring (Pindar) ke 0,2% di tahun 2025 perlu dikaji ulang. Pasalnya, penurunan ini akan berdampak pada penyaluran kredit kepada masyarakat unbankable.

Direktur Utama Easycash Nucky Poedjiardjo Djatmiko mengatakan, evaluasi kebijakan suku bunga sangat relevan untuk dilakukan OJK mengingat dinamika inklusi keuangan di masyarakat. Pemerintah dinilai perlu mempertimbangkan kinerja pelaku industri pinjaman daring, perlindungan konsumen dari praktik pinjol ilegal, serta kondisi makroekonomi yang terpengaruh aspek geopolitik kawasan.

“Kami mengapresiasi langkah OJK dalam mengevaluasi batas suku bunga yang seimbang dan mendukung keberlanjutan industri. Harapan kami, kebijakan acuan suku bunga sebesar 0,3% per hari dapat dipertahankan pada tahun 2025 mendatang,” jelas Nucky dalam keterangan resmi, Kamis, (21/11/2024).

Dengan dipertahankannya suku bunga harian ini, ia menilai aksesibilitas serta likuiditas pinjaman untuk masyarakat unbanked dan underbanked akan lebih terjaga.

Sebagai gambaran, berdasarkan data Bank Dunia per tahun 2021, segmen masyarakat unbanked dan underbanked di Indonesia, termasuk pemilik UMKM di Indonesia mencapai 48% dari populasi. Selain itu, segmen ini memiliki kontribusi sekitar 60% dari pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia. Meskipun demikian, terdapat kesenjangan pendanaan bagi UMKM yang mencapai sekitar 234 miliar dolar AS.

“Untuk dapat melayani segmen ini, diperlukan nilai manfaat ekonomi yang sehat dan stabil bagi pemberi dana, serta ruang bertumbuh bagi platform Pindar untuk meningkatkan inovasi layanan agar tingkat inklusi keuangan dapat terus bertumbuh dan menjangkau berbagai demografi masyarakat yang membutuhkan,” tambah Nucky.

Lebih jauh, fenomena banyaknya pengguna pinjaman daring yang berasal dari segmen unbanked dan underbanked, profil risiko dari calon penerima dana yang dianalisa oleh platform Pindar pada umumnya relatif lebih tinggi dari profil risiko konsumen produk keuangan konvensional. Melihat realita tersebut, penurunan batas manfaat ekonomi di bawah 0,3% akan berpengaruh pada ketahanan platform Pindar terhadap tingkat risiko dari profil peminjam.

Hal ini dikhawatirkan dapat berdampak pada kemampuan industri Pindar untuk melayani kebutuhan pendanaan dari berbagai lapisan masyarakat terutama segmen unbanked dan underbanked.

Sebagaiman diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menurunkan suku bunga pinjaman fintech peer to peer(P2P) lending untuk pembiayaan konsumtif menjadi 0,2% pada 2025. Meski demikian, wacana ini masih dalam proses pertimbangan.

Diketahui, Surat Edaran (SE) OJK 19/SEOJK.06/ 2023 menetapkan bahwa besaran bunga peer to peer lending (P2P) kini diatur OJK. Untuk pinjaman online (Pinjol) konsumtif, batasan ini untuk tenor pendanaan jangka pendek kurang dari 1 tahun, yaitu sebesar 0,3% per hari kalender dari nilai pendanaan yang tercantum dalam perjanjian pendanaan, yang berlaku selama satu tahun sejak 1 Januari 2024.

Di tahun berikutnya, akan mengecil menjadi 0,2% per hari kalender dari nilai pendanaan yang tercantum dalam perjanjian pendanaan, yang berlaku selama satu tahun sejak 1 Januari 2025. Lalu akan menjadi sebesar 0,1% per hari kalender dari nilai pendanaan yang tercantum dalam perjanjian pendanaan, yang berlaku sejak 1 Januari 2026.

RI Tawarkan 577 Juta Ton Karbon, Setengahnya Laku ke Negara Ini..

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan untuk bisa memensiunkan dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara di Indonesia dibutuhkan persetujuan tiga menteri.

Ketua Delegasi Indonesia untuk COP 29, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini telah mampu menawarkan kredit karbon hingga 577 juta ton. Sebagian besar kredit karbon ini telah melalui proses verifikasi dan siap dipasarkan di pasar internasional.

Menurut Hashim, dari 577 juta ton tersebut, 30 juta ton sudah dibeli oleh pemerintah Norwegia. Sementara pemerintah Uni Emirat Arab (UEA), termasuk Abu Dhabi dan Dubai, menunjukkan minat besar untuk membeli lebih dari separuh, sekitar 287 juta ton.

“UEA, Abu Dhabi, Dubai, dan lain-lain. Mereka menawarkan, mereka mau beli lebih dari separuh, 287 juta kalau tidak salah,” kata Hashim kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/11/2024).

Hashim menilai potensi besar ini tidak hanya menjadi langkah penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim, akan tetapi juga menjadi sumber pendapatan negara yang signifikan.

“Ini suatu kemajuan, suatu aset baru. Pemerintah Indonesia bisa dapat penerimaan negara yang luar biasa dari karbon dan saya dengar dalam beberapa bulan ini akan tambahan 600 juta lagi,” ujarnya.

Hashim membeberkan dari kredit karbon ini, pemerintah Indonesia berpeluang mendapatkan penerimaan negara yang luar biasa. Setidaknya, jika 1 ton karbon bernilai minimal US$ 10, maka Indonesia bisa meraup lebih dari US$ 10 miliar pada tahun depan.

“So kita bisa dapat, ya saya kira bisa dapat dengan negosiasi, kita bisa dapat lebih dari 10 miliar dolar, mungkin tahun depan, dari penerimaan, dari penjualan kredit karbon,” kata Hashim.

Daftar Negara Peraih Gelar Miss Universe Terbanyak Dunia

Victoria Kjaer Theilvig, perempuan berusia 21 tahun asal Denmark berhasil mengenakan mahkota Miss Universe. (Instagram @missuniverse)

Victoria Kjaer Theilvig dari Denmark baru saja dinobatkan menjadi Miss Universe 2024 di Mexico City pada Sabtu 16 November 2024. Ia dinobatkan sebagai Miss Universe 2024 setelah berhasil mengungguli 125 kontestan lainnya dari berbagai negara.

Ini menjadi kemenangan perdana untuk Denmark dalam sejarah penyelenggaraan Miss Universe. Terlepas dari hal itu, ternyata ada beberapa negara yang langganan menjadi pemenang kontes Miss Universe.

Indonesia sendiri sudah mengikuti ajang ini sejak tahun 1992. Meski demikian, Indonesia tercatat baru 19 kali berpartisipasi karena ada beberapa tahun yang absen.

Lantas, negara mana yang telah meraih gelar Miss Universe terbanyak sepanjang masa? Berikut daftarnya menurut catatan World Population Review.

Amerika Serikat

Amerika Serikat dan Venezuela disebutkan hampir imbang sebagai negara dengan pemenang Miss Universe terbanyak.

Amerika Serikat (AS) menempati posisi teratas negara peraih gelar Miss Universe terbanyak dunia yaitu 9 gelar. Sedangkan, Venezuela adalah posisi kedua negara peraih gelar Miss Universe terbanyak dunia yaitu sebanyak 7 gelar.

Amerika Serikat telah memenangkan gelar tersebut sejak 1954. Miss Universe pertama untuk Amerika jatuh ke tangan Miriam Stevenson. Delapan pemenang lainnya adalah sebagai berikut:

1956 – Karol Morris

1960 – Linda Bement

1967 – Sylvia Louise Hitchcock

1980 – Shawn Weatherly

1995 – Chelsea Smith

1997 – Brook Lee

2012 – Olivia Culpo

2022 – R’Bonney Gabriel

Venezuela

Kontestan dari Venezuela juga sering memenangkan kontes ini dengan tujuh gelar Miss Universe. Venezuela juga rumah bagi delapan gelar Miss International, enam gelar Miss World, dan dua Miss Earths.

Kategori ratu kecantikan di Venezuela, dalam obrolan sehari-hari, bahkan disebut sebagai ekspor terbesar negara itu. Tujuh pemenang Miss Universe dari Venezuela adalah:

1979 – Maritza Savalero

1981 – Irene Saez

1986 – Barbara Palacios

1996 – Alicia Machado

2008 – Dayana Mendoza

2009 – Stefania Fernandez

2013 – Gabriela Isler

Puerto Rico

Runner up untuk gelar Miss Universe terbanyak adalah Puerto Rico dan Filipina. Kontes Miss Universe telah ada sejak 1952, dan dalam 20 tahun, Puerto Rico menjadi tuan rumah kontes tersebut untuk pertama kalinya. Ini akan menjadi pertama kalinya negara Amerika Latin menjadi tuan rumah Miss Universe. Puerto Rico memenangkan Miss Universe sebanyak lima kali.

1970 – Marisol Malaret

1985 – Deborah Carthy-Deu

1993 – Dayanara Torres

2001 – Denise M. Quinones

2006 – Zuleyka Rivera

Filipina

Filipina telah memenangkan empat kali Miss Universe, dan juga memenangkan Miss Earth empat kali. Ada juga enam warga Filipina yang menjuarai Miss International, dan Filipina pernah satu kali menjuarai Miss World.

1969 – Gloria Diaz

1973 – Margarita Moran

2015 – Pia Wurtzbach

2018 – Catriona Grey

Sementara itu, Swedia, Afrika Selatan, Meksiko, dan India, dalam posisi imbang karena memiliki tiga pemenang Miss Universe.

Swedia:

1955 – Hillevi Rombin

1966 – Margareta Arvidsson

1984 – Yvonne Ryding

Afrika Selatan

1978 – Margaret Gardiner

2017 – Demi-Leigh Nel-Peters

2019 – Zozibini Tunzi

Meksiko

1991 – Lupita Jones

2010 – Ximena Navarrete

2020 – Andrea Meza

Mencari Perusahaan Teknologi, Telekomunikasi, dan Ventura Terbaik

Best Telco, Digital, and Venture Capital

Bank Dunia memproyeksi ekonomi global tumbuh 2,6% pada 2024 atau sama dengan 2023. Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh 3,2% tahun ini.

Pertumbuhan ini diproyeksi akan didukung oleh ekonomi digital melalui pesatnya inovasi perusahaan telekomunikasi dan teknologi, hingga ventura, yang mendukung tumbuhnya perusahaan rintisan-rintisan baru. Bukan hanya di tingkat global saja, di Indonesia ekonomi digital dan inovasi teknologi diprediksi akan menjadi salah satu penggerak utama ekonomi Indonesia.

Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi yang kuat antar stakeholder untuk menciptakan inovasi serta terobosan baru yang dapat memperkuat ekonomi digital tanah air. Hal ini mengacu pada riset World Economic Forum yang menyebut kolaborasi dapat membantu korporasi dalam memasuki pasar baru, sementara perusahaan teknologi dapat mengembangkan produk serta skala bisnisnya.

Kini, kolaborasi antara perusahaan teknologi dan korporasi sudah sering ditemui berkat berbagai program akselerasi yang digagas Corporate Venture Capital (CVC). Hal ini pun membuat kolaborasi di bidang teknologi semakin ‘erat’ dan bersinergi.

Melihat inovasi dan perkembangan terkini dari perusahaan teknologi , media ekonomi terbesar dan terintegrasi CNBC Indonesia akan menggelar Road To Awards: Best Telco, Digital & Venture Capital untuk memberikan apresiasi kepada perusahaan teknologi, telekomunikasi, dan venture capital.

Apresiasi untuk perusahaan teknologi terbaik akan diberikan pada ajang Best Telco, Digital & Venture Capital yang menjadi rangkaian dari Road to CNBC Indonesia Awards. Acara ini akan digelar pada Rabu, 20 November 2024.

Sebelum penghargaan diberikan, akan dilakukan dialog secara eksklusif yang mengupas tuntas tentang peran perusahaan teknologi dan telekomunikasi di era ketidakpastian ini. Dialog eksklusif ini juga akan dipandu secara langsung oleh anchor CNBC Indonesia, bersama dengan narasumber yang kompeten.

CNBC Indonesia Awards adalah ajang penghargaan kepada pelaku di berbagai industri yang berhasil beradaptasi di tengah kondisi yang penuh tantangan. Adapun dalam rangkaian perhelatan ini, sebelumnya akan disajikan wawancara menarik setiap minggunya pada program Profit, Power Lunch, hingga Closing Bell yang menghadirkan narasumber ternama.

Jangan lupa saksikan CNBC Indonesia Award secara langsung di CNBC Indonesia Televisi dan live streaming di CNBCIndonesia.com.

Negara Ini Bisa Jadi Medan Perang Baru di Timur Tengah

Bendera negara Irak. (AP Photo/Hadi Mizban)

Irak bisa jadi medan baru pertempuran di Timur Tengah (Timteng). Hal ini dimuat The Economist dalam laporan khususnya, dikutip Senin (18/11/2024).

Itu lantaran keterlibatan milisi Irak yang pro Iran menyerang Israel. Hal ini dilakukan sejak 8 November lalu.

Di sisi lain, menurut laman itu, ini juga bisa terjadi lantaran pemerintah Irak yang kurangnya memiliki kendali atas wilayah mereka sendiri. Israel mengatakan Iran menyalurkan persediaan baru rudal jarak jauh dan pesawat tanpa awak peledak ke milisinya di sana.

Pemerintah bukannya tak menyadari ini. Sejumlah cara bahkan dilakukan.

“Untuk saat ini, Irak mengandalkan diplomasi untuk menyelamatkannya,” demikian laporan tersebut.

“Pada tanggal 10 November, penasihat keamanan nasionalnya pergi ke Iran untuk berunding dengan Pasukan Quds, sayap operasi luar negeri Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), pengawal praetorian Iran. Ia mendesak bosnya untuk tidak melibatkan Irak dalam rencana Iran untuk menyerang Israel sebagai balasan atas serangan udaranya pada tanggal 26 Oktober,” tambahnya.

Perdana Menteri (PM) Irak Muhammad al-Sudani, juga bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman (MBS) di Riyadh untuk membahas cara mencegah perang menyebar. Sementara itu, ulama terkemuka negara itu, Ayatollah Ali al-Sistani, memerintahkan negara Irak untuk mengambil alih kendali senjata milisi.

Membersihkan Diri dari Asing

Sebenarnya, masih melansir laman yang sama, orang Irak telah lama berusaha membersihkan negara mereka dari pasukan asing, baik Amerika maupun Iran. Namun mereka gagal melakukannya.

Alih-alih memisahkan diri dari Amerika atau Iran, sebenarnya banyak faksi-faksi Irak lebih memilih untuk tidak ikut ke mana-mana. Namin memanh ada sebagian kelompok, terutama di wilayah basis kota-kota suci Syiah yang cenderung reaktif ke Israel.

“Kelompok-kelompok ini hanyalah penjahat dan pencuri,” kata seorang lulusan salah satu seminari bernama Sistani.

“Semua orang Irak tahu bahwa mereka hanyalah karyawan Iran,” tambahnya.

Upaya Amerika

Di sisi lain, Amerika juga telah berupaya menjauhkan Irak dari pengaruh Iran. Pada 11 November misalnya, pasukan Amerika menyerang milisi pro-Iran di Suriah, dekat perbatasan Irak.

“Donald Trump, setelah menjadi presiden, mungkin akan bertindak lebih jauh. Selama masa jabatan terakhirnya, ia memerintahkan pembunuhan komandan PMF saat itu, Abu Mahdi al-Muhandis, dan jenderal tertinggi Iran, Qassem Suleimani, di Baghdad,” muat analisis laman itu lagi,

“Yang tidak kalah mengkhawatirkan bagi Irak, para penasihat Trump mungkin mempertimbangkan sanksi terhadapnya. Sejak tahun 2003, Irak telah menyimpan pendapatan minyaknya di rekening escrow di New York. Trump, menurut seorang pengamat Irak baru-baru ini di Washington, mungkin mengincar hal tersebut,” jelas laman itu.

Terungkap Uang yang Diterima Mike Tyson & Jake Paul Usai Bertarung

Mike Tyson saat bertanding melawan Jake Paul dalam laga tinju yang digelar di Texas, Sabtu (16/11) WIB. (AP Photo/Julio Cortez)

Media sosial dihebohkan oleh aksi YouTuber Jake Paul yang menekuk petinju legendaris Mike Tyson di Stadion AT&T, Texas, Amerika Serikat (AS) Sabtu (15/11/2024) malam WIB. Lantas, berapakah hadiah yang diterima oleh Tyson dan Paul dalam laga duel dua sosok berjarak usia 31 tahun tersebut?

Dalam laga yang berawal dari tantangan sang YouTuber, Tyson yang berusia 58 tahun tumbang di tangan Paul berusia 27 tahun dengan angka mutlak alias unanimous decision dari ketiga juri. Ketiga juri tercatat memberikan kemenangan kepada Paul dengan nilai 80-72, 79-73, dan 79-73.

Melansir dari Marca, duel yang mempertemukan Tyson dan Paul itu menawarkan hadiah sebesar US$80 juta atau sekitar Rp1,26 triliun (asumsi kurs Rp15.841/US$) untuk pemenang. Berdasarkan hasil pertarungan pada akhir pekan lalu itu, sosok yang berhak membawa pulang Rp1,26 triliun adalah Paul.

Sementara itu, hingga kini promotor belum merilis nominal uang yang diperoleh Tyson dalam ikatan kontrak untuk pertarungan ini. Namun, Marca memprediksi bahwa total uang yang dibawa pulang oleh Tyson adalah sekitar US$20 juta atau sekitar Rp316,82 miliar.

Jika bukan US$20 juta, Marca turut memprediksi bahwa hadiah uang yang diberikan untuk Tyson bisa dua kali lipat alias US$40 juta atau sekitar Rp633,64 miliar.

Meskipun hadiah yang diterima keduanya tergolong fantastis, Tyson mengaku bahwa sejak awal ia menerima tantangan Paul bukan termotivasi oleh nominal uang. Sebab, hadiah yang ditawarkan jika memenangkan pertandingan tersebut dinilai tak berdampak signifikan terhadap gaya hidup Tyson.

“Hidup saya tidak akan berubah sedikit pun setelah pertarungan ini. Saya akan selalu bisa hidup seperti ini dan saya melakukannya hanya karena saya ingin menguji diri saya sendiri,” kata Tyson, dikutip dari Marca, Senin (18/11/2024).

Sementara itu, Paul yang pada 2022 lalu diakui sebagai salah satu dari 50 YouTuber dengan bayaran tertinggi di dunia juga diasumsikan tidak menargetkan uang sebagai tujuan utama dalam laga ini. Selain menghasilkan jutaan dolar, Paul juga meraup pundi-pundi kekayaannya dari investasi dan perusahaannya.

Sebagai informasi, sebelum duel Tyson vs Paul berlangsung, sang “Leher Beton” berusia 58 tahun tercatat memiliki rekor 50 kali menang, 44 KO, dan enam kalah selama bertarung di atas ring tinju. Sedangkan Paul yang berusia 27 tahun telah menang 10 kali, tujuh KO, dan satu kali kalah.