Cerita Bahlil Disentil Jusuf Kalla, Gegara Hal Ini..

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia saat memberikan sambutan dalam Pembukaan IIGCE, Jakarta, Rabu (18/9/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa ia sempat ‘disentil’ oleh Wakil Presiden RI Periode 2014-2019 Jusuf Kalla (JK). Hal itu disebabkan, pemerintah yang membesar-besarkan proyek hilirisasi atau pembangunan smelter nikel di dalam negeri.

Bahlil menceritakan, JK memperingatinya karena JK menilai bahwa hasil dari program hilirisasi nikel di Indonesia alih-alih menguntungkan negara, justru hanya memberikan nilai tambah di luar negeri.

“Saya pernah disentil oleh Pak JK. ‘Lil, itu investasi nikel itu jangan dibesarkan-besarkan. Karena yang dapat untung banyak kan bukan dalam negeri, luar negeri, nilai tambahnya itu luar negeri’,” beber Bahlil di JCC, Jakarta, Rabu (9/10/2024).

Dalam kaca mata Bahlil, Indonesia pada saat itu memiliki hingga 90% izin pertambangan. Namun sayangnya, untuk industrinya Indonesia hanya menguasai 15%, sedangkan, 85%-nya merupakan industri yang dikuasai oleh pihak luar.

“Saya buka tabir ini. Kenapa? Karena memang untuk kredit investasi, di awal untuk industri, itu perbankan luar negeri yang lebih berminat daripada luar negeri. Andaikan pun ada, equity-nya terbesar, 30-40%,” jelasnya.

Bahlil mengungkapkan Indonesia tidak mau hanya menguasai pertambangan saja, melainkan juga harus menguasai sektor industri dalam negeri.

“Nah kita kan nggak mau seperti ini. Nah kalau kemudian itu kreditnya dari luar negeri, pastinya punya syarat. Begitu ada transaksi, ekspor, you masukkan ke luar negeri kembali yang Anda pinjam. Potong, pokok tambah bunga. Kalau pokok tambah bunga itu kan sudah bisa sekitar 60% pada revenue. 60% dari revenue. 30% kembalikan ke Republik Indonesia sebagai OPEC. 10% nggak profit dia,” jelasnya.

Dengan begitu, kata Bahlil, bahwa ungkapan JK perihal nilai tambah yang didapatkan luar negeri tidak salah. Namun menurut persepsinya, agar Indonesia bisa mendapatkan nilai tambah dari investasi asing yang ada di dalam negeri perlu peran Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

“Pertanyaan berikut, bagaimana caranya agar mau semuanya kembali ke revenue semuanya? Oh gampang aja. Seluruh investasi yang terkait dengan hilirisasi daripada industri, dibiayai semuanya oleh bank dalam negeri. Khususnya Himbara. Selesai soal,” kata Bahlil.

https://internationalsalinityforum.org/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*