
Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Bali I Nyoman Sudharma mengungkapkan program Qris Border membawa penciptaan ekosistem baru di Bali dan transformasi digital. Hal ini pun bisa mendorong digitalisasi pariwisata di provinsi Bali.
“Kita laksanakan QRIS Cross border dan ini mendorong penciptaan ekosistem baru di bali dalam rangka digitalisasi yang lebih masif pada UMKM,” ujar Sudharma dalam Road to CNBC Indonesia, Selasa (8/10/2024).
QR Cross-border memiliki peran penting untuk meningkatkan efisiensi transaksi, mendukung digitalisasi perdagangan dan investasi, dan menjaga stabilitas makroekonomi dengan memperluas penggunaan penyelesaian transaksi menggunakan mata uang lokal (LCS).
BI mencatat QRIS pada Juni 2024, tercatat terjadi pada turis asal Singapura, Malaysia dan Thailand. QR Cross-border diharapkan juga dapat mendukung percepatan pemulihan ekonomi di berbagai sektor.
Dia pun mengungkapkan BPD Bali dalam melewati krisis pandemi Covid-19 adalah rasio dana murah atau current account savings account (CASA) yang nyaris 70%.
“Ini yang menjadikan kami bisa optimalisasi pada pembiayaan,” katanya.
BPD Bali, lanjut Sudharma, fokus kredit BPD Bali adalah sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UKMM). Segmen tersebut berkontribusi hampir 50% terhadap total portofolio kredit.
“Dan ini mendapatkan insentif GWM hampir 4% dari tatal sektor prioritas,” katanya.
Adapun ke depan, pertumbuhan BPD Bali akan terakselerasi seiring dengan pulihnya sektor pariwisata. Saat ini pertumbuhan pariwisata di Bali sudah hampir mencapai kondisi sebelum pandemi Covid-19.